Sabtu, 25 April 2009

ABOUT ME

Assalamualaikum……..cui……….!!!!!!!
Ismi Henny Safitri binti Safrudin. Ana brojol dirumah Alm. Mbah Putri Akyu, konon katanya dulu, alias zaman dulu banget….. Rumah Alm. Mbah Putri Akyu itu dulu diwaduk Samboja,….. Tepatnya tanggal 19 Februari 1991.
Henny dilahirkan dikeluarga bahagia, aman, damai, sentosa, adil, makmur, sejahtera, sehat selamanya……
My Hobby Makan, Tidur, Makan lagi, tidur lagi, makan lagi, tidur lagi…. Ketawa-ketiwi, setiap hari, sepanjang hari, tiada henti, dengerin musik asik, sampai bersisik n buat berisik, baca buku ampe mati kutu, jalan-jalan kemana aja asal senang buat riang jadi menang n dapat uang…..
Jangan lupa becanda ampe jadi janda supaya awet muda.

Seriously……
Sepanjang hidupku, buanyak banget perjalanan hidup yang Akyu lalui, senang, itu sudah biasa, sedih, pasti ada, n masih banyak lagi. Tapi orang bilang katanya nggak ada yang sayang, orang bilang katanya Akyu blom merasakan yang namanya…….. C I N T A …….
Jujur Aku tak kuasa saat mereka bilang begitu padaku…… Namun….. yang pasti terjadi…. Aku memang Jomblo Sejati…. Bila menanti esok hari kau temukan diriku bahagia…. Izinkan Aku titipkan Surat Undangan buat teman-teman….
Bingung mau bilang apa, mau mulai dari mana,
Sebagai wanita normal, Aku juga pernah merasakan yang namanya Jatuh Cinta, Aku nggak tau kapan tepatnya Aku merasakan si Jatuh Cinta itu.
Awalnya kelas 4 SD, bayangin aja kelas 4 SD sudah tau yang namanya suka-sukaan. To the point aja cowok itu kakak kelas Aku,tapi beda sekolah, Aku Cuma bisa liat dia kalau liburan per minggu, atau libur panjang, soalnya Aku n dia tetangga, Dia teman dekat Kakak Aku, siapa sih yang nggak suka ma cowok ganteng….????
Kebetulan banget huruf depan nama Dia sama ma Aku, tapi Aku nggak perlu kasih tau siapa nama Dia sebenarnya. Bagi Aku dia sudah nggak bias diganggu gugat n nggak bisa diapa-apain.
Akhirnya Aku pindah ke Samboja, Oy Aku belum kasih tau cowok itu waktu Aku masih di Balikpapan. And akhirnya Aku meniti karier di Samboja.
Sekian lama, Aku menunggu untuk dapat bertemu dengan Dia, tapi apa yang terjadi, waktu Aku sudah kelas 1 SMA. Aku dapat kabar dari teman dekat Aku di Balikpapan and dari orangg tuaku sendiri, kalau Dia sudah MENIKAH. Betapa shocknya diriku….. sedihnya Dia Menikah karna MBA. Orang yang selama kurang lebih 6 tahun aku tunggu kabarnya, ternyata Aku mendapatkan kabar yang sangat baik bagi aku. Untungnya waktu itu belom ada 1 pun orang yang tau tentang Aku, termasuk Mama Aku, orang selama ini aku percaya tapi sekarang bagiku nggak ada yang perlu Aku sembunyikan, and Alhamdulillah banget si Dia nggak tau kalau selama ini Aku mengaguminya. Hingga pada saatnya Aku bernjak dewasa, banyak temanku bilang kenapa sampai saat ini Aku beluum pernah pacaran SAMA SEKALI. Jujur Aku takut, Aku yang Cuma mengagumi cowok aja sudah sedih gini, apalagi kalau Aku sempat memilikinya….
Detik demi detik, menit demi menit, jam demi jam, hari demi hari, minggu demi minggu, bulan demi bulan, Aku lalui dengan sangat gembira karena Aku punya banyak saudara yang sangat perhatian ma Aku. Ini bukan cerita bohong atau menipu, atau nyontek di tipi. Tapi ini apa yang Aku rasakan. Karena Aku adalah wanita normal, diam-diam Aku merasa ada yang memberi perhatian ma Aku, entah mungkin Aku yang KePeDean. Dia curhat, cerita, ma Aku, siapa sih cewek yang nggak senang kalau diperhatikan?????
Tapi ternyata benar, Aku yang ngarep. Ternyata selama ini dia dekat ma Aku Cuma pengen minta bantuan Aku, supaya dekat ma temen Aku. Dengan miris Aku coba untuk mengIYA kana pa mau temanku, dan ternyata dia biohong ma Aku, tanpa sepengetahuanku, dia udah punya ikatan alias jadian ma temenku itu, Ya ampyun apa maksudnya coba???
Susah lagi bagi Aku buat suka ma cowok, sampai saat ini belum ada cowok yang UKH Menyentuh Hatiku, biarlah semua mengalir…
Yakin, ntar kalau sudah saatnya, nggak perlu dicari, Insya Allah datng sendiri, Doain ya moga Henny bisa Tegar menghadapi semua ini, Ukh…. Lebai…….
Tekadku Aku nggak mau nangis Cuma gara-gara cowok. Amien …

Duh jadi miris n takut gini….
Yups.. yups…
Tapi Aku cukup bangga atas statusku saat ini, n masih dalam keadaan bahagia. Aku yakin Jodoh, Maut n Rezeky semua ada ditangan Allah swt.
Dan memang benar, masa-masa SMA adalah masa-masa paling indah, Aku piker masa SMA ku bakal membosankan, karna Aku hidup diasrama. Tapi ternyata lain buah, lain pohon, Aku temukan kebahagiaan yang sangat dalam di masa SMA ku, Aku dapat saudara-saudara yang sangat sayank ma Aku, n Akupun sayank banget ma mereka, kapan lagi, dimana lagi Aku temukan manusia-manusia seperti mereka. Awalnya Aku pikir hidup diasrama aku bakal kekurangan perhatian, ternyata NO…
Pokok’e terlalu indah tuk dilupakan.

Cukup sekian dulu… ntar kalau kebanyakan jadi Autobiografi.
Thank’s.

R.A KARTINI













Assalamualaikum……
Emansipasi Wanita, sering dengar kan???????
Polopor Emansipasi Wanita itu, R.A Kartini yang lahir pada tanggal 21 April 1879.
R.A Kartini pernah bilang dalam sebuah suratnya kepada Abendanon, Direktur Pengajaran Belanda, yang menjadi teman dekatnya, Beliau berkata,” Hidup ini patut kita hayati! Bagaimana kita mau menang kalau kita tidak berjuang lebih dulu? Dan dengan bergulat kita memperoleh kekuatan. Dan dengan tersesat-sesat kita menemukan jejak”.
Itu menunjukkan bahwa hidup itu harus kita jalani, Perjuangan R.A Kartini patut kita contoh. Mengapa????
Bayangin aja dizaman yang sudah modern ini wanita hanya bisa didapur aja? Nggak ada perbedaan antara wanita denga pria, “Hari gini mikirin Gender?”. Cut Nyak Dien aja ikut berusaha melawan penjajah????
Sering Henny dengar, bahkan bukan cuma Henny, mungkin teman-teman juga. “Halah cewek itu nggak usah sekolah tinggi-tinggi, ujung-ujungnya didapur juga”. Miris banget dengarnya, tapi Henny yakin orang tua sekarang nggak berfikiran jadul gitu.
Alhamdulillah sekarang banyak wanita yang sukses.

R.A Kartini juga pernah berkata,”Saya tahu, jalan yang hendak saya tempuh itu sukar, penuh duri, onak, lubang: jalan itu berbatu-batu, berjendal-jendal, licin … belum dirintis! Dan walaupun saya tidak beruntung sampai keujung jalan itu, walaupun saya sudah akan patah ditengah jalan, saya akan mati bahagia. Sebab jalan itu sudah terbuka dan saya turut membantu meneratas jalan yang menuju ke kebebasan dan kemerdekaan perempuan Bumiputra”. (“Surat Kartini”, Dokumen 7:7-10-1900).
Begh….. betapa kerennya…. Aku jadi pengen seperti R.A Kartini, tapi… enk ink enk onk….
“Long life education and life long education”. Hidup adalah pelajaran panjang dan belajar sepanjang hayat.

“JENGKOL”












JENGKOL..! Siapa yang tidak mengenal nama salah satu bahan makanan ini.
Sebagian menyukainya kare-na rasanya yang nikmat, sebagian lagi sangat anti dengan makanan jenis ini karena bau tidak sedapnya yang sangat mengganggu.
Jengkol termasuk dalam keluarga Leguminosae (Mimosaceae), marga Pithecellobium, dan jenis Pithe-cellobium lobatum.
Tanaman jengkol berupa pohon yang tingginya dapat mencapai 10-26 meter. Tanaman ini dapat dijumpai hampir di seluruh kepulauan Indonesia dengan nama yang berbeda-beda seperti jengkol (Jawa), jaring (Sumatera), jaawi (Lampung), kicaang (Sunda), lubi (Sulawesi Utara), dan blandingan (Ba-li). Selain itu, tanaman ini juga banyak ditemukan di Malaysia dan Thailand.
Buah jengkol berupa polong berbentuk gepeng dan berbelit. Warna buahnya lem-bayung tua. Setelah tua, bentuk polong buahnya menjadi cembung dan di tempat yang mengandung biji uku-rannya membesar. Tiap polong dapat berisi 5-7 biji.
Bijinya berkulit ari tipis dan berwarna cokelat mengkilap. Biji ini, terutama yang sudah tua, merupakan bagian tanaman yang paling penting dan paling banyak dimanfaatkan sebagai bahan makanan. Selain itu, juga dapat dimanfaatkan sebagai bahan obat-obatan.

Jengkol atau jering dalam bahasa latin Pithecollobium Jiringa atau Pithecollobium Labatum adalah tumbuhan khas di wilayah Asia Tenggara, termasuk yang digemari di Malaysia, Thailand dan Indonesia terutama di wilayah Jawa Barat yang seharinya dikonsumsi ±100 ton. Jengkol termasuk tanaman polong-polongan. Buahnya berupa polong dan bentuknya gepeng berbelit, berwarna lembayung tua. Biji buah berkulit ari tipis dengan warna coklat mengilap. Jengkol dapat menimbulkan bau tidak sedap setelah diolah dan diproses oleh pencernaan.
Kenapa Jengkol itu punya bau yang menusuk??? Tidak jauh dari penyebab kenapa petai bau, penyebab bau itu sebenarnya adalah asam-asam amino yang terkandung di dalam biji jengkol. Asam amino itu didominasi oleh asam amino yang mengandung unsur Sulfur (S). Ketika terdegradasi atau terpecah-pecah menjadi komponen yang lebih kecil, asam amino itu akan menghasilkan berbagai komponen flavor yang sangat bau, karena pengaruh sulfur tersebut. Salah satu gas yang terbentuk dengan unsur itu adalah gas H2S yang terkenal sangat bau.
Bau yang ditimbulkan dari jengkol itu sebenarnya cukup mengganggu, terutama bagi orang lain yang tidak ikut makan. Kalau yang makan, meskipun bau, setidak-tidaknya sudah menikmati kelezatan jengkol. Tetapi bagi orang lain yang tidak ikut merasakan, tetapi cuma kebagian baunya, akan merasa sangat terganggu. Apalagi dengan air seni yang dikeluarkannya. Jika pemakan jengkol ini buang air di WC dan kurang sempurna membilasnya, maka WC akan bau tidak enak dan mengganggu ketenangan orang lain.
Jengkol = Daging


Bagi para penikmat jengkol, jengkol diklaim memiliki rasa yang mirip bahkan sama dengan rasa daging. Karena setelah diolah jengkol bisa jadi sangat empuk dan jika dimakan tidak meninggalkan selip-selip di gigi. Bahkan disalah satu daerah di indonesia jengkol disajikan dalam bentuk sate.Ada beberapa cara pengolahan jengkol agar tidak menimbulkan bau yang terlalu menyengat. Kebanyakan orang merendam jengkol sebelum mengolahnya menjadi bahan makanan. Jengkol direndam untuk mengurangi baunya dan supaya menjadi lebih lunak untuk diolah selanjutnya. Jengkol paling sering diolah menjadi semur jengkol dengan cara dibelah menjadi dua bagian dan ditumbuk-tumbuk hingga lebih pipih. Setelah disemur dan kemudian disantap; bau jengkol tersebut nyaris tidak tercium lagi, dan rasanya enak. Sering pula semur jengkol disebut sebagai ati maung (dalam bahasa Sunda). Selain dibuat semur masih banyak cara untuk mengolah jengkol seperti dibuat balado (jengkol digoreng dengan sambal), digulai dan masih banyak cara lainnya.


Jengkolan.
Jengkol akan menyisakan zat yang disebut asam jengkolat (jencolid acid) dalam sistem pencernaan yang dibuang ke ginjal yang disebut jengkoleun atau jengkolan. Jengkolan terjadi saat asam jengkolat yang memang sulit larut dalam air akhirnya mengendap dalam ginjal, membentuk kristal padat hingga bisa berakibat sulit membuang air seni. Jika pH darah kita netral, asam jengkolat aman-aman saja, tapi jika cenderung asam (pH kurang dari 7), asam jengkolat membentuk kristal tak larut.
Kandungan asam jengkolat pada biji jengkol bervariasi, tergantung pada varietas dan umur biji jengkol. Jumlahnya antara 1 - 2 % dari berat biji jengkol. Tetapi yang jelas asam jengkolat ini dapat mengakibatkan gangguan kesehatan. Penyebabknya adalah terbentuknya kristal asam jengkolat yang akan dapat menyumbat saluran air seni. Jika kristal yang terbentuk tersebut semakin banyak, maka kelama-lamaan dapat menimbulkan gangguan pada saat mengeluarkan air seni. Bahkan jika terbentuknya infeksi yang dapat menimbukan gangguan-gangguan lebih lanjut.
Asam jengkolat mempunyai struktur molekul yang menyerupai asam amino sistein yang mengandung unsur sulfur, sehingga ikut berpartisipasi dalam pembentukan bau. Molekul itu terdapat dalam bentuk bebas dan sukar larut ke dalam air. Karena itu dalam jumlah tertentu asam jengkolat dapat membentuk kristal.
Tidak semua orang bisa terkena jengkolan, jengkolan bisa disebabkan banyak faktor seperti seberapa banyak mengkonsumsi jengkol dan tingkat kerentanan seseorang. Orang yang rentan, mengkonsumsi sedikit jengkol saja dapat menyebabkan terjadinya jengkolan. Apa yang mempengaruhi kerentanan seseorang terhadap asam jengkolat belum jelas, tapi diduga akibat faktor genetik dan lingkungan.

Manfaat Jengkol.
Jengkol memeliki khasiat mencegah diabetes dan baik untuk kesehatan jantung. Tanaman jengkol sendiri diperkirakan mempunyai kadar penyerapan air yang tinggi dari dalam tanah.
“Pohon Jengkol diperkirakan dapat menyerap air lebih banyak dibanding tumbuhan lain. Dengan kata lain dengan ditanaminya pohon Jengkol di lereng-lereng gunung dan bukit disekitar sumber mata air di Bogor maka kemungkinan besar terjadinya banjir akan sangat kecil.” Begitu ujar Direktur Hutan Pendidikan Gunung Walat, Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor, Dr. Ir. Supriyanto.

Menghilangkan Bau Jengkol.
Cara menghilangkan bau jengkol tidak berbeda dengan cara menghilangkan bau petai. Seperti menggunakan kopi, mentimun atau dengan menggunakan beras mentah. Beras mentah dibebek (ditumbuk) lalu hasil tumbukan di makan. Ada lagi tips yang saya temukan yaitu setelah mengkonsumsi vitamin B Kompleks.
Sejauh ini, katanya, semua masalah akibat petai dan jengkol hilang. Kalau betul vitamin itu dapat mengatasi urusan yang satu ini, jangan-jangan bakal tambah banyak lagi nih penyuka pete maupun jengkol!


Kandungan Gizi
Meskipun sering dianggap sebagai makanan kelas rendah, hasil penelitian menunjukkan bahwa jengkol kaya akan karbohidrat, protein, vitamin A, vitamin B, fosfor, kalsium, alkaloid, minyak atsiri, steroid, glikosida, tanin, dan saponin.
Bagi yang menyukainya, jengkol merupakan makanan yang sangat nikmat. Meskipun demikian, jengkol bukanlah bahan makanan yang 100 persen aman untuk dikonsumsi. Pada beberapa orang yang sensitif terhadap jenis makanan ini ataupun mengkonsumsinya dalam jumlah yang berlebih dapat timbul gejala keracunan yang sering dikenal dengan keracunan jengkol (jengkolan).
Gejala keracunan jengkol dapat timbul karena adanya senyawa yang dikenal sebagai asam jengkolat yang terdapat di dalam jengkol. Asam jengkolat ini di dalam tubuh akan diolah dan dibuang melalui ginjal bersamaan dengan urin (air seni).
Sebagian dari asam jengkolat ini akan membentuk kristal-kristal yang akan mengendap di ginjal dan saluran kemih dan menimbulkan sumbatan pada aliran urin pada saluran kemih. Kristal-kristal asam jengkolat yang mengendap inilah yang nantinya akan menimbulkan gejala-gejala keracunan.

Gejala keracunan jengkol antara lain:
1. Nyeri pada perut yang kadang-kadang dapat disertai dengan muntah. Nyeri dapat berupa serangan yang tiba-tiba dan sangat hebat yang dikenal dengan istilah kolik. Nyeri yang hebat biasanya dijumpai sewaktu buang air kecil.
2. Akibat sumbatan oleh kristal asam jengkolat, pengeluaran urin menjadi se-dikit bahkan tidak bisa keluar sama sekali. Meskipun demikian, penderita akan sering merasa ingin buang air kecil meskipun nantinya tidak ada urin yang keluar. Pada saat seperti ini nyeri yang dirasakan akan semakin hebat.
3. Pada urin yang keluar dapat dijumpai bintik-bintik putih seperti tepung yang merupakan endapan kristal asam jengkolat bahkan pada beberapa kasus dapat dijumpai urin yang berdarah akibat perlukaan saluran kemih yang disebabkan oleh kristal tersebut.
Keluhan-keluhan tersebut di atas pada umumnya timbul dalam waktu 5-12 jam setelah mengkonsumsi jengkol. Keluhan yang tercepat adalah 2 jam dan yang terlambat adalah 36 jam sesudah konsumsi biji jengkol.

Penanganan
Penanganan keracunan jengkol harus dilakukan segera karena jika keadaan semakin parah dapat menyebabkan kematian. Jika gejala penyakit ringan (muntah, sakit perut / pinggang saja) pasien tidak perlu dirawat, langkah pertama yang harus dilakukan adalah mengkonsumsi air putih yang banyak supaya kadar asam jengkolat lebih encer, sehingga lebih mudah dibuang melalui urin. Selain itu perlu juga diberikan tablet natrium bikarbonat sebanyak 4x2 gram perhari dan obat penghilang rasa nyeri.
Bila gejala penyakit berat (tidak bisa buang air kecil, urin berdarah atau penderita tidak dapat minum) maka pasien perlu dirawat di rumah sakit dengan pemberian cairan melalui infus dan suntikan natrium bikarbonat dalam larutan Glukosa 5 persen.


Pencegahan
Bagi individu yang sudah pernah mengalami keracunan dianjurkan untuk tidak mengkonsumsi jengkol lagi. Na-mun hal ini jelas tidaklah mudah terutama bagi penggemar beratnya.
Ada beberapa cara untuk menurunkan kadar asam jengkolat dalam jengkol, antara lain dengan merebus jengkol dalam larutan yang mengandung abu gosok atau membuatnya menjadi jengkol sepi.
Jengkol sepi adalah jengkol yang telah dikecambahkan dengan cara memendam biji jengkol dalam tanah pada kedalaman sekitar 10 cm dan disiram dengan air setiap hari selama 14 hari sampai berkecambah.
Proses yang lebih mudah adalah dengan pemasakan ataupun perebusan. Namun, proses pemanasan harus dila-kukan secara sempurna sehingga dapat jumlah me-ngurangi asam jengkolat dalam jumlah yang lebih besar. Proses perebusan yang sebaiknya berlangsung 6-7 jam sambil setiap kali dibuang buih-buihnya. Biasanya jengkol direbus untuk kemudian dijadikan rendang maupun semur. Cara lain yang dapat digunakan adalah dengan membuang mata lembaganya karena kandungan racun terbesar ada pada bagian ini.
Konsumsi jengkol bukanlah sesuatu hal yang memalukan. Kandungan gizi yang tinggi merupakan salah satu potensi jengkol yang belum dimanfaatkan secara optimal. Meskipun demikian, konsumsi jengkol sebaiknya tidak berlebihan khususnya bagi mereka yang mengalami gangguan ginjal.
Bau Menusuk

Penyebab bau itu sebenarnya adalah asam-asam amino yang terkandung di dalam biji jengkol. Asam amino itu didominasi oleh asam amino yang mengandung unsur Sulfur (S). Ketika terdegradasi atau terpecah-pecah menjadi komponen yang lebih kecil, asam amino itu akan menghasilkan berbagai komponen flavor yang sangat bau, karena pengaruh sulfur tersebut. SAlah satu gas yang terbentuk dengan unsur itu adalah gas H2S yang terkenal sangat bau.

Bau yang ditimbulkan dari jengkol itu sebenarnya cukup mengganggu, terutama bagi orang lain yang tidak ikut makan. Kalau yang makan, meskipun bau, setidak-tidaknya sudah menikmati kelezatan jengkol. Tetapi bagi orang lain yang tidak ikut merasakan, tetapi cuma kebagian baunya, akan merasa sangat terganggu. Apalagi dengan air seni yang dikeluarkannya. Jika pemakan jengkol ini buang air di WC dan kurang sempurna membilasnya, maka WC akan bau tidak enak dan mengganggu ketenangan orang lain.

Dari berbagai akibat yang ditimbulkan itu, sebenarnya jengkol sudah dapat dikiaskan sebagai bawang. Seperti diketaui bahwa Rasul memakruhkan bawang, karena makanan itu dianggap sebagai makanan yang menyebabkan bau mulut. Padahal kalau dinilai intensitas baunya, jengkol jauh lebih bau dibandingkan bawang. Lalu kalau bawang saja dihukumi makruh, maka bagaimana dengan jengkol? Ya minimal sama dengan bawang, alias makruh.
Dalam kontenks hukum Islam, makruh itu merupakan suatu perbuatan yang apabila dilakukan akan dibenci oleh Allah, dan apabila ditinggalkan mendapat pahala. Kata "dibenci" merupakan ungkapan yang sangat tidak baik dan sejauh mungkin harus dihindari bagi umat Islam. Oleh karena itu sekuat tenaga kita harus menginggalkan barang-barang yang dihukumi makruh, guna mendapatkan pahala dan Ridho dari Allah SWT.


Asam Jengkolat

Asam jengkolat merupakan salah satu komponen yang terdapat pada biji jengkol. Strukturnya mirip dengan asam amino (pembentuk protein), tetapi tidak dapat dicerna. Oleh karena itu tidak dapat memberikan manfaat apa-apa pada tubuh. Bahkan pada berbagai buku kimia pangan, asam jengkolat dianggap sebagai salah satu racun yang dapat mengganggu tubuh manusia.

Kandungan asam jengkolat pada biji jengkol bervariasi, tergantung pada varietas dan umur biji jengkol. Jumlahnya antara 1 - 2 % dari berat biji jengkol. Tetapi yang jelas asam jengkolat ini dapat mengakibatkan gangguan kesehatan. Penyebabknya adalah terbentuknya kristal asam jengkolat yang akan dapat menyumbat saluran air seni. Jika kristal yang terbentuk tersebut semakin banyak, maka kelama-lamaan dapat menimbulkan gangguan pada saat mengeluarkan air seni. Bahkan jika terbentuknya infeksi yang dapat menimbukan gangguan-gangguan lebih lanjut.
Asam jengkolat mempunyai struktur molekul yang menyerupai asam amino sistein yang mengandung unsur sulfur, sehingga ikut berpartisipasi dalam pembentukan bau. Molekul itu terdapat dalam bentuk bebas dan sukar larut ke dalam air. Karena itu dalam jumlah tertentu asam jengkolat dapat membentuk kristal.

Dalam kenyataannya memang tidak semua pemakan jengkol secara otomatis menderita penyakiut saluran air seni sebagai akibat dari asam jengkolat. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor. Pertama, jumlah minimal asam jengkolat yang dapat menyebabkan gangguan. Kalau makan jengkolnya tidak terlalu banyak, memang gangguan tersebut masih belum kelihatan. Kedua adalah disebabkan karena daya tahan dari tubuh manusia. Secara alami, tubuh melakukan reaksiterhadap gangguan-gangguan yang muncul dari luar. Dalam hal asam jengkolat, pH atau keasaman urin manusia berbeda-beda. Ada yang bersifat asam, ada yang netral. Pada urin yang relatif netral, gangguan itu lebih kecil resikonya. Sedangkan pada urin yang lebih asam, pembentukan kristal itu relatif lebih cepat. Bahkan pada urin yang asam, ada kemungkinan terjadi pembentukan kristal pada ginjal manusia. Pada kondisi demikian akibat-akibat yang akan ditimbulkan lebih gawat lagi.

Oleh karena itu menyukai sauatu makanan sebenarnya boleh-boleh saja. Akan tetapi pada batas-batas kewajaran, jangan berlebih-lebihan. Sebab makanan halal yang dikonsumsi secara berlebih-lebihan dapat menjadi makruh atau bahkan haram, karena dapat mendatangkan akibat-akibat serius pada kesehatan manusia. Apalagi jika tubuh sudah mengalami gangguan tertentu, maka jika memang dilrang makan suatu makanan, sebaiknya ditinggalkan. Seperti halnya makan makanan berlemak tinggi pada penderita gangguan kolesterol. Nah, dalam hal jengkol, sebaiknya memang kita lebih berhati-hati. Sebab kalau sudah terjadi gangguan kesehatan, biayanya akan lebih tinggi lagi. Apalagi pada masa krisis seperti ini. Pencegahan jauh lebih baik daripada pengobatan.
Trim’s

PeTe

PETE

Eeeiittt! Jangan salah tanggap dulu. Menjauhkan di sini bukan berarti para dokter tidak akan menerima kehadiran Anda yang ingin berkonsultasi maupun mendapat perawatan. Tapi, Anda tidak perlu kerapkali datang ke dokter bila Anda mengkonsumsi buah pete.

Dibalik baunya yang sangat menyengat, ternyata buah pete mempunyai beragam khasiat untuk mengatasi maupun mencegah berbagai jenis penyakit. Pete mengandung kombinasi 3 macam gula alami yaitu sukrosa, fruktosa dan glukosa yang dikombinasikan dengan serat.

Kombinasi kandungan ini mampu memberikan dorongan tenaga yang instan, namun cukup lama dan cukup besar efeknya. Riset membuktikan dua porsi pete mampu memberikan tenaga yang cukup untuk melakukan aktivitas berat selama 90 menit.

Makanya jangan heran jika buah tropis ini adalah buah yang disukai oleh para atlet top. Penelitian juga membuktikan bahwa pete tidak hanya memberikan energi, namun juga mampu mencegah bahkan mengatasi beberapa macam penyakit dan kondisi buruk.

Berikut khasiat dari buah pete :

1. Mencegah Depresi

Menurut survei yang dilakukan oleh MIND di antara pasien penderita depresi, banyak orang merasa lebih baik setelah makan pete. Hal ini terjadi karena pete mengandung tryptophan, sejenis protein yang diubah tubuh menjadi serotonin. Inilah yang akan membuat relax, memperbaiki mood dan secara umum membuat seseorang lebih bahagia.

2. PMS (premenstrual syndrome)

Jika mengalami PMS saat ‘tamu' datang, Anda tidak perlu minum pil ini ataupun itu, cukup atasi dengan makan pete. Vitamin B6 yang dikandung pete mengatur kadar gula darah, yang dapat membantu mood.

3. Anemia (kurang darah)

Dengan kandungan zat besi yang tinggi, pete dapat menstimulasi produksi sel darah merah dan membantu apabila terjadi anemia.

4. Tekanan darah tinggi

Buah pete tinggi kalium, tetapi rendah garam, sehingga sangat sempurna untuk memerangi tekanan darah. Begitu tingginya, sehingga FDA Amerika mengizinkan perkebunan pete untuk melakukan klaim resmi mengenai kemampuan buah ini untuk menurunkan resiko tekanan darah dan stroke.

5. Kemampuan otak

Sebanyak 200 siswa di Twickenham (Middlesex) tertolong dengan mudah melalui ujian pada tahun ini karena memakan pete pada saat sarapan, istirahat, dan makan siang. Riset telah membuktikan bahwa buah dengan kandungan kalium tinggi dapat membantu belajar dengan membantu siswa semakin waspada.

6. Sembelit

Karena kandungan serat yang tinggi, maka pete akan mempermudah menormalkan kembali aksi pencernaan, membantu mengatasi permasalahan ini tanpa harus kembali ke laksativ.

7. Obat mabuk

Salah satu cara paling cepat untuk menyembuhkan "penyakit" mabuk adalah milkshake pete, yang dimaniskan dengan madu. Pete akan membantu menenangkan perut dan dengan bantuan madu akan meningkatkan kadar gula darah yang jatuh, sedangkan susu akan menenangkan dan kembali memperbaiki kadar cairan dalam tubuh.

8. Kekenyangan

Pete memiliki efek antasid pada tubuh, sehingga bila dada Anda terasa panas akibat kebanyakan makan, cobalah makan pete untuk mengurangi sakitnya.

9. Mual di pagi hari

Makan pete diantara jam makan akan menolong mempertahankan kadar gula dan menghindari muntah.

10. Gigitan nyamuk

Sebelum Anda meraih krim gigitan nyamuk, coba untuk menggosok daerah yang terkena gigitan dengan bagian dalam kulit pete. Banyak orang berhasil mengatasi rasa gatal dan bengkak dengan cara ini.

11. Untuk saraf

Pete mengandung vitamin V dalam jumlah besar, sehingga akan membantu menenangkan sistem saraf.

12. Luka lambung

Pete digunakan sebagai makanan untuk merawat pencernaan karena teksturnya yang lembut dan halus. Buah ini juga mampu menetralkan asam lambung dan mengurangi iritasi dengan melapisi permukaan dalam lambung.

13. Mengatur suhu tubuh

Banyak budaya lain yang melihat pete sebagai buah ‘dingin' yang mampu menurunkan suhu tubuh dan emosi ibu yang menanti kelahiran anaknya. Di Belanda misalnya, ibu hamil akan makan pete untuk meyakinkan agar si bayi lahir dengan suhu tidak tinggi.

14. Seasonal Affective Disorder (SAD)

Pete dapat membantu penderitas SAD, (suatu penyakit emosional yang kacau) karena mengandung pendorong mood alami, tryptophan.

15. Merokok

Pete dapat menolong orang yang ingin berhenti merokok. Vitamin B6 dan B12 yang dikandungnya, bersama dengan kalium dan magnesium, membantu tubuh cepat sembuh dari efek penghentian nikotin

16. Stres

Kalium adalah mineral penting, yang membantu untuk menormalkan detak jantung, mengirim oksigen ke otak dan mengatur keseimbangan cairan tubuh. Ketika kita stress, kecepatan metabolisme kita akan meningkat, sehingga akan mengurangi kadar kalium dalam tubuh. Hal ini dapat diseimbangkan lagi dengan bantuan makan petai yang tinggi kalium.

17. Stroke

Menurut riset dalam "The New England Journal of Medicine," makan pete sebagai bagian dari makanan sehari-hari akan menurunkan resiko kematian karena stroke sampai 40%.

18. Caplak

Mereka yang suka berpaling pada pengobatan alami akan berani bersumpah, jika anda ingin mematikan caplak, maka ambil sepotong pete, dan letakkan di caplak itu. Tetap pertahankan pete itu dengan menggunakan plester!

Setelah membaca semua fakta di atas maka anda harus percaya bahwa pete adalah obat alami untuk berbagai macam penyakit. Jika anda membandingkannya dengan apel, pete memiliki protein 4 kali lebih banyak, karbohidrat dua kali lebih banyak, tiga kali lipat fosfor, lima kali lipat Vitamin A dan zat besi, dan dua kali lipat jumlah vitamin dan mineral lainnya.


SEKIAN N TRIM’S MOGA BERMANFAAT

SeBuAh PeNyEsAlAn

Aku merenung tajam segulung ijazah yang aku terima semalaman. Aku membelek dan perhatikan setiap tulisan yang tertulis di sekeping kertas itu.

Aku bangga kerana akhirnya, aku berjaya dalam hidup. Berjaya membanggakan bangsa aku sendiri. Rakyat Singapura yang berbangsa melayu. Aku berharap, setiap bangsa melayu di Singapura akan berjaya seperti aku ataupun lebih maju dari aku, supaya tidak ketinggalan dan tidak ditindas.

Selepas bertahun-tahun aku berjuang dan merana di alam persekolahan ku, akhirnya aku tidak sia-siakan segala apa yang telah aku usahakan dan yang penting tidak sia-siakan pengorbanan ibu-bapaku membesarkan ku dan menyekolahkan ku. Malangnya, mereka tiada di sisiku untuk menumpang bahagia bersama ku. Aku kesal. Aku tidak dapat membalas segala jasa dan pengorbanan mereka selama 20 tahun. Aku amat merindui mereka. Saat aku menerima ijazah dari kementerian pelajaran, hati aku hanya mengenangkan mereka. Aku ingin berlari ke mereka dan menunjukkan hasil yang selama ini telah mereka usahakan. Tapi ke mana? Kemana harus aku tujui untuk bertemu dengan mereka. Aku sudah terlambat. Tetapi aku percaya mereka akan berasa bangga dengan pencapaian ku.

"Ibu, Intan tidak akan mengecewakan Ibu. Intan akan berusaha. Walaupun Ibu tiada di sisi Intan. Intan akan tunjukkan pada semua. Anak Ibu adalah seorang anak yang akan membanggakan ibu-bapanya," kata-kata yang ku ucapkan pabila aku menyahut kepergiannya. Masih jugak terngiang-ngian di telinga ku mendengar setiap nasihat ibu.

Terimbas kembali masa silam ku yang penuh dengan onak dan duri. Penuh dengan dugaan dan cabaran.

Sewaktu aku berumur belasan tahun, aku seorang budak yang cukup nakal dan degil. Seorang pelajar yang pemalas yang sering dimarahi guru-guru sekolah. Ibu pernah berkata, aku juga kepala batu, tidak pernah hendak menerima nasihat orang tua dan suka melawan kata-kata Ibu.

"Kau pergi mana? Malam baru balik? Tak tahu duduk rumah eh!" marah Ibu pada suatu malam apabila aku pulang lewat.

"Intan keluar sekejap sahaja. Baru pukul sepuluh malam. Bukannya Intan tak balik!" jawabku setibanya di rumah lalu terus menuju ke bilik.

"Cuba sekali-sekala dengar kata-kata Ibu Intan. Sekali sahaja pun cukup. Ibu penat marah Intan. Cuba nak, cuba jangan mencari kemarahan Ibu!" sambungnya lagi sambil meninggikan suaranya.

"Dah lah Maria, sabar nak. Biar budak tu berehat dahulu. Nanti dah hilang penat dia tu, kau ajak dia berbincang. Dah malam ni, jangan terjerit-jerit. Malu kalau tetangga dengan," pujuk nenek.

Nenek lah tempat Ibu mengadu, selepas arwah ayah meninggalkan kami sewaktu umur ku dua belas tahun.

"Saya tak tahan lagi mak. Intan degil sangat. Sikit pun dia tak mahu dengar cakap Mar. Kalau arwah ayahnya ada, boleh juga dia ajar sikit Intan nie. Dia satu-satu anak Mar mak. Mar tak nak dia gagal dalam kehidupan," sambung Ibu sambil terisak-isak.

Begitulah cara kehidupan ku, setiap hari mencari kemarahan Ibu. Sudah menjadi kebiasan ku pulang lewat malam. Bercampur dengan budak budak nakal di sekolah ITE.

"Eh Intan. Mana kau pergi? Aku cari kau satu dunia. Aku nak beritahu kau ni, esok, hari jadi Malik. Malik nak sambut hari jadi dia di Pasir Ris Park. Dia jemput semua members kita. Kau pergi eh! Tak ada kau tak gerek lah," ajak Rina, teman sekolah ku.

"Ok. Aku tak ada hal punya. Esok jumpa tempat biasa lepas sekolah. Kita pergi sama-sama amacam?" jawab ku.

"Ok. Jadi. Jangan lupa tau!"

Keesokan harinya, selepas sekolah aku terus pulang ke rumah dan terus menukar pakaian ku. Temanku yang lain sudah menunggu ku di MRT.

"Mak Intan nak duit. Intan nak keluar sekejap," aku meminta wang belanja dari Ibu.

"Nak pergi mana? Balik malam lagi lah tu?" tanya Ibu sambil membuka dompetnya.

"Mana cukup Mak. Nak makan luar bukan sikit-sikit!" aku menolak pemberian Ibu sebanyak sepuluh dolar itu.

"Kau tahu tak Mak ni kerja apa? Kau ingat mak toke bank eh! Nak pergi mana tu sampai nak pakai duit banyak banyak?" tegur Ibu.

"Tak nak kasi sudah. Intan boleh cari sendiri lah!" jerit ku lalu terus keluar dari rumah itu.

Ketika aku memakai kasut, nenek, menepuk bahu ku lalu menghulurkan wang sebanyak dua puluh ringgit. Nenek tersenyum lalu berkata,

"Nenek tak mahu kau pergi mencari wang. Kau masih sekolah. Jangan buat perkara yang tak baik Cu. Jangan pulang malam ye cu. Nanti Ibu marah lagi."

Aku memeluk erat nenek dan mencium pipi nenek. Nenek sahaja yang memahami jiwa seorang remaja seperti diriku. Kasih sayang seorang nenek terhadap cucunya cukup besar. Nenek seperti air yang menyiram api yang sedang membara. Nenek menenangkan suasana yang hangat. Nenek mengajar kami sekeluarga erti kasih sayang dan kesabaran antara satu sama lain. Nenek seorang yang cukup sabar. Nenek selalu menasihati ku supaya tidak melawan kata-kata Ibu. Tapi aku, seorang remaja yang mahu mengenal dunia luar, sentiasa dengan kemahuan ku. Sedikit pun tidak pernah aku pedulikan Ibu. Ibu yang sentiasa memarahi ku, membuat aku semakin degil.

Sesampai sahaja aku di taman riadah Pasir Ris, teman-teman yang lain sudah memulakan sambutan mereka. Lelaki dan perempuan bercampuran. Terdapat juga teman-teman dari luar yang tidak ku kenali. Kebanyakan yang hadir adalah lelaki dewasa yang menunggang motosikal. Aku diperkenalkan setiap mereka yang hadir di situ. Beberapa teman lelaki yang ingin merapati diri ku. Mungkin mereka tertarik dengan raut wajah ku yang manis seperti Ibu. Dan juga pakaian ku yang ketat, menonjolkan bentuk badan ku.

Suasana di tepi laut itu menjadi hangat dengan jeritan teman-teman. Air bir berbotol-botol tersusun di atas meja. Makanan seperti ayam, sate, mee dan lain lain lagi, yang tidak diketahui halal atau haram, dibentang di atas meja itu. Semua termasuk aku, menjamu selera setiap makanan yang ada.

"Intan! Minumlah. Cuba sekali ini. Jangan takut tak mabuk lah beb," ajak Malik, teman ku yang menyambut kelahirannya yang ke dua puluh tahun.

"Tak nak lah. Aku tak reti lah. Aku takut mabuk nanti," aku menolak.

"Alah Intan. Kau ni rosakkan image members kita lah. Sikit aje lah. Aku pasti kau takkan mabuk," sambung Malik.

"Ialah Intan, cuba lah. Jangan takut. Hero banyak boleh hantar kau balik kalau kau mabuk," sahut teman yang lain sambil ketawa.

Atas desakan teman-teman ku, aku cuba sedikit demi sedikit bir yang sudah dituang di dalam gelas untuk aku meminumnya. Mula-mula aku muntah apabila merasainya. Lama kelamaan, aku menghabiskan sebanyak-banyak bir yang ada. Aku mula berjoget-joget mengikut rentak muzik yang dimainkan. Semua teman-teman mula berjoget joget seperti berada di disko. Aku seperti lupa dunia. Aku memuaskan hati ku. Pada malam itu, perasaan ku cukup bahagia. Aku merasakan seperti aku adalah seorang yang berkuasa. Yang boleh melakukan apa sahaja yang aku kehendaki.

Pada tepat pukul satu pagi, ramai teman-teman pun sudah berundur pulang ke rumah masing-masing. Mujurlah ada seorang teman Malik, yang bernama Kamal mempunyai kereta, sudi menghantar aku pulang. Kepala ku sudah pun merasa pening dan mabuk. Mungkin akibat meminum bir.

Sampai aku dirumah, Ibu sedang duduk di atas sofa di ruang tamu. Dengan selamba aku terus menuju ke bilik. Ibu menahan ku lalu terus bersuara,

"Anak dara pulang pagi pagi buta? Anak dara apa ni kau Intan? Tak tahu malu ke? Mana kau pergi? Siapa jantan yang hantar kau pulang? Rosak anak aku nie rosak!" marah Ibu.

"Ah! Intan penat lah," jawab ku dengan ringkas lalu masuk ke bilik dan mengunci pintu.

Ku mendengar rintihan Ibu. Ibu berbual sendirian lalu menangis terisak-isak. Nenek yang memerhatikan kami dari biliknya, hanya menggelengkan kepala. Aku terus melompat ke katil dan melelapkan mata kerana terlalu penat dan mabuk.

"Kenapa tak kejut Intan! Kan sudah lewat ke sekolah!" jerit aku lalu dengan deras menuju ke bilik mandi dan bersiap siap untuk ke sekolah.

Pada pagi itu, aku harus hadir ke sekolah kerana ada ujian. Cikgu Samad sudah memberi amaran, jika tidak hadir untuk ujian pagi itu, akan dikenakan denda, iaitu setiap hari selama sebulan harus menghadiri kelas tambahan. Aku tidak mahu duduk di sekolah sepanjang hari. Aku bosan melihat guru-guru, aku bosan melihat wajah sekolah yang buruk itu.

"Sudah pukul berapa Intan?" tanya Cikgu Sama tibanya aku ke sekolah.

"Maaf Cikgu. Saya terbangun lewat," jawab ku dengan hati yang cuak.

"Maaf, saya tidak dapat membenarkan awak menduduki ujian ini. Awak sudah terlambat selama setengah jam. Awak duduk di luar pejabat saya."

"Tapi Cikgu!"

"Tidak ada tapi lagi. Ini bukan sekali sahaja. Sudah berkali kali awak buat hal di sekolah ini. Pergi ke luar pejabat saya sekarang!" jeritnya lagi.

Dengan pandangan mata yang tajam, aku merenung wajah Cikgu Samad lalu menjelingnya dan terus keluar dari bilik darjah itu. Perasaan benci ku terhadap Cikgu Samad membuak-buak. Cikgu Samad sering memarahi aku. Setiap hari ada sahaja perkara yang aku lakukan yang tidak disenanginya. Baik di segi kelakuan ataupun pelajaran.

Beberapa minit kemudian, Cikgu Samad pun muncul di hadapan ku dengan wajah yang garang. Dia membawa ku ke pejabatnya lalu menyuruh aku duduk di kerusi di sebelah mejanya. Aku diberi kaunselling.

"Intan. Awak seorang perempuan. Tetapi kelakuan awak seperti seorang lelaki. Bukan itu sahaja, pelajaran awak semakin merosot dan saya lihat awak semakin liar. Setiap minggu, pasti awak akan lewat ke kelas. Saya tidak dapat menerima kelakuan seperti ini dari anak murid saya. Awak masih ingat kan, tahun lepas awak di sebat di depan semua murid-murid dan guru-guru kerana kenakalan awak? Saya beri amaran sekali lagi. Kalau Intan mengulangi perkara tak senonoh lagi, saya tidak akan berasa keberatan untuk mengadukan hal ini lagi kepada guru besar, dan awak mungkin dipecat sekolah. Faham!" nasihat Cikgu Samad. "Dan ingat Intan, tahun ini tahun kedua dan terakhir awak berada di ITE. Kalau awak gagal awak harus mengulangi tahun ini setahun lagi."

Kerana keegoaan ku dan kekerasan hati ku. Aku tidak endahkan nasihatnya. Segala nasihatnya dimasukkan ke telinga kanan dan dikeluarkan ke telingat kiri. Aku membenci Cikgu Samad semenjak dia mula mengajar kelas aku. Aku dimalukan dihadapan teman-teman sekolah ku. Aku dimarahi dan aku juga pernah dipukul oleh Cikgu Samad. aku tidak sedar betapa degilnya dan nakal, aku pada masa itu.

Semakin hari aku semakin liar. Pelajaran aku semakin merosot. Aku sudah mula bercampur dengan lelaki-lelaki dewasa yang sudah bekerja dan menunggang motosikal. Setiap minggu aku akan diajak keluar dan pulang hingga lewat malam. Hinggakan pada suatu saat itu, peperiksaan aku sudah dekat.

"Intan, minggu depan sudah peperiksaan akhir. Ibu tidak pernah melihat kamu memegang buku. Intan, ibu tidak mahu melihat kau gagal nak. Ibu pernah bekerja nak. Ibu bekerja sebagai tukang masak pagi hingga malam hanya untuk sekolahkan kau nak. Tolong lah nak. Belajarlah nak. Jangan jadi ibu," Ibu menasihatiku sekaligus bimbang dengan persiapan ku untuk peperiksaan tahun akhir ini.

Aku akan menduduki tahun kedua iaitu tahun akhir di ITE Bedok. Sudah masanya untuk aku keluar dari sekolah itu dan memulakan pekerjaan ataupun menyambung pelajaran. Tapi hatiku sudah tawar untuk bersekolah lagi. Minat ku untuk belajar sudah hilang. Aku hanya minat bersuka ria bersama teman-teman, hinggalah aku dikenalkan dengan seorang yang cukup tampan, yang berumur dua puluh tujuh tahun dan juga menunggang motosikal. Umur aku sewaktu itu sudah pun menjejaki dua puluh tahun. Aku sangka sudah masanya aku bercinta.

Aku pun menjalinkan perhubunganku dengannya. Amir sangat mencintai diri ku. Dimana sahaja aku hendak pergi, akan dibawanya. Apa sahaja yang aku kehendaki akan diturutinya. Hari-hari lapang ku digunakan untuk bersamanya.

Dimana sahaja aku pergi, Amir akan bersama ku. Ibu tidak merestui hubungan kami. Bagi Ibu, aku masih bersekolah, tidak layak bercinta. Ibu hanya mahu aku menumpukan pelajaran. Ibu juga tidak berapa suka dengan cara Amir yang kelihatan sedikit liar. Ah! Tapi aku tidak pedulikan itu semua. Yang penting, Amir dapat membahagiakan diriku. Ketika itu, aku terlalu percaya dan mencintai diri. Segala suruhan Amir aku laksanakan. Sehinggakan aku sanggup mengadaikan maruah aku sendiri.

"Mari ikut Amir pulang. Teman Amir ada pinjamkan Amir VCD cerita yang menarik," ajak Amir selepas kami keluar menonton wayang.

"Dah lewat lah Mir, Intan hendak pulang. Hantar Intan pulang sahaja ya," jawabku dengan kerisauan melanda fikiran ku.

Jam menunjukkan pukul sepuluh malam. Sudah sampai masanya untuk aku pulang kerumah tetap Amir menghalang aku pulang malahan mengajak aku pulang ke rumahnya untuk menemaninya. Lagipun ibu-bapanya tiada di rumah.

Aku termakan dengan pujukan Amir. Tanpa berlengah, aku pun dibawa ke rumahnya. Rumah Amir cantik dan besar. Biliknya cukup luas. Aku disuruh duduk di atas sofa di ruang tamu sambil menunggunya menyiapkan air untukku.

Selepas menyiapkan air, Amir pun duduk di sebelah ku lalu membuka TV yang berada di hadapan kami. Aku dan dia pun berbual-bual sambil menjamu selera air dan makanan ringan yang dihidangnya. Setiap mereka yang berdua-duaan di tempat yang sunyi pasti ada orang ketiga yang bercampur dengan mereka. Benar sungguh kata-kata itu, aku mula digodai syaitan. Tanpa aku sedari aku telah memuaskan nafsu ku sendiri. Dan Amir, telah menjamah seorang gadis dara. Maruah ku terkorban.

"Semenjak peristiwa itu, aku menjadi pendiam. Kehidupan aku musnah. Aku telah gagal dalam peperiksaan aku. Teman-teman aku yang lain sudah pun keluar dari sekolah itu dengan satu pencapaian kecuali aku. Aku gagal. Aku terpaksa menghadap sekolah itu setahun lagi. Fikiran aku hanya memikirkan Amir. Aku takut kehilangannya. Daraku telah hilang kerananya. Aku tidak mahu ditinggalkan Amir. Pada permulaanya, Amir tetap merapati diriku. Kasih sayangnya dicurahkan kepada ku. Hati aku berasa lega kerana Amir masih mencintai diri ku.

Ibu pula kecewa dengan kegagalan ku. Setiap malam ibu menangis mengenangkan nasibnya yang mempunyai anak seperti aku. Nenek hanya mampu mengurut dadanya. Nenek hanya mampu beristighfar. Nenek juga kecewa dengan cucunya yang satu ini.

Pada suatu hari, badan ku berasa tidak begitu sihat. Kepala aku pening. Aku berulang-alik ke bilik air kerana berasa mual. Hati ibu sudah tidak tenang. Ibu merasakan ada sesuatu yang tidak kena dengan diriku. Tanpa disedari, aku didapati mengandung. Kandungan ku sudah tiga minggu. Aku takut. Aku takut hendak memberitahu Ibu, aku tahu aku telah menconteng arang ke muka keluarga ku. Selepas aku berjumpa doktor, aku terus bertemu dengan Amir dengan membawa berita yang akan memeranjatkannya. Telah ku duga, Amir terperanjat dengan berita yang telah aku bawa. Fikiran aku berkecamuk. Aku buntu. Aku tidak tahu apa yang harus aku lakukan ketika itu. Amir mencadangkan aku gugurkan sahaja kandungan ku.

"Amir tidak mahu Intan menyimpan bayi itu. Tidak. Amir akan bawa Intan ke doktor. Gugurkan sahaja kandungan Intan," kata Amir apabila mengetahui dia telah menjadi seorang bapa.

"Tidak Amir. Tidak. Intan tidak mahu membunuh bayi yang tidak berdosa ini," aku menolak.

"Habis! Intan sanggup mengadap dengan keluarga Intan. Intan sanggup menanggung malu? Intan hendak semua orang tahu Intan bukan dara lagi?"

Ku terdiam lalu menitiskan air mata. Aku tidak mampu berbuat apa-apa lagi. Aku terpaksa mengikut kehendak Amir. Sehinggakan aku menggugurkan bayi itu, ibu dan nenek masih belum mengetahui hal sebenar. Ia menjadi rahsia antara aku dan Amir, dan juga yang maha besar, Allah SWT.

Amir menghantar aku pulang selepas menghantar aku ke doktor untuk melangsungkan operasi menggugurkan kandungan ku.

"Bumppppp!!!!"

Tiba-tiba, motor Amir terlanggar seorang pejalan kaki yang sedang melintasi jalan raya. Motor Amir terlalu laju dan tidak sempat memberhentikan motosikalnya. Aku tidak sedarkan diri. Amir menghadapi cedera parah. Kami berdua dibawa ke hospital.

Apabila aku sedar, aku dapati kepala dan tangan ku dibaluti dan terlentar di hospital. Orang pertama yang aku sebut adalah Amir. Amir berada di unit intensif kerana telah kehilangan darah yang banyak. Nasib aku baik kerana tidak terjadi apa apa yang serius. Pejalan kaki yang terlanggar itu telah pun meninggal dunia. Doktor memberitahu ku pejalan kaki itu adalah seorang tua dan kerana dia terlalu lemah, dia tidak terselamat. Aku berasa kesal dan sedih atas kematian orang itu.

Tiba-tiba nenek muncul di pintu wad. Aku melihat nenek menitiskan air mata membasahi pipinya. Nenek mencium dahi ku.

"Kenapa jadi macam gini cu?" nenek terisak isak.

"Mana Ibu nek?" tanya ku sambil menjenguk-jenguk di luar pintu mencari Ibu.

Tangisan nenek semakin kuat. Nenek memegang erat tangan ku. Aku menunggu nenek memberitahu ku mengapa ibu tidak menjenguk ku.

Tiba-tiba seorang doktor masuk ke bilik wad lalu bersuara,

"Ibu Intan sudah meninggal dunia. Dia dilanggar motosikal yang ditunggang teman Intan, Amir."

Aku tergamam. Aku tidak percaya aku telah melanggar ibu aku sendiri. Aku tidak dapat menerima hakikat. Aku meronta-ronta menangis.

"Tidak itu bukan Ibu Intan tidak!!!!"

"Sabar cu. Bawa mengucap Intan," nenek menahan ku.

"Nenek bawa Intan ke Ibu nek. Intan hendak berjumpa Ibu," aku memujuk nenek dan doktor untuk membawa ku melihat mayat Ibu.

Air mata mengalir tanpa henti. Aku kesal. Aku begitu kesal. Aku tidak sempat memohon ampun kepada Ibu. Aku anak derhaka. Aku memukul-mukul dada ku sekuat-kuatnya. Aku kehilangan ibu. Seorang wanita yang membesarkan ku.

Menambahkan lagi kelukaan dan kesedihan di hatiku. Nenek menceritakan bagaimana ini terjadi.

Pada malam itu, hati ibu berdebar-debar. Ibu merasakan ada yang tidak kena dengan diri ku. Hatinya tekad untuk mencari ku. Sebelum itu, Ibu ada memberitahu nenek. Cita-citanya sebelum dia mati ialah untuk melihat aku memeliki segulung ijazah. Ibu ingin melihat anaknya berjaya. Ibu ingin melihat anaknya pandai. Malam itu juga ibu turun untuk mencariku. Tiba-tiba sedang dia hendak melintas jalan raya, sebuah motosikal telah melanggar ibu. Amir, penunggang motosikal itu dan aku pemboncengnya telah melanggar ibu.

Aku tidak dapat menerima kenyataan. Inilah balasan ku. Inilah kententuan takdir. Aku merasa berdosa. Berdosa terhadap Tuhan, berdosa terhadap ibu dan juga nenek.

Semenjak peristiwa itu, aku bertaubat. Aku cuba melupakan peristiwa pahit yang melanda keluarga ku. Aku bersumpah dengan diriku sendiri dan juga aku berjanji pada diriku. Aku akan memulakan hidup baru. Aku belajar bersungguh-sungguh sehingga aku mendapat segulung ijazah. Cita-cita ku untuk menjadi seorang guru tercapai. Aku ingin membimbing anak anak muda supaya berjaya menjadi seorang yang berguna yang berjasa terhadap ibu bapa mereka.

Amir, aku meninggalkannya. Tiada guna hidup bersama lelaki itu. Kini, aku tinggal bersama kenangan manis ku bersama ibu dan nenek.